Dari kecil hingga
tumbuh dewasa kita membutuhkan orang tua, ketika kesulitan dan memiliki hajat,
kita membutuhkan tetangga dan warga sekitar, ketika punya problem kehidupan
kita juga membutuhkan seorang pendengar, hingga ketika ajal menjemput, kita pun
membutuhkan orang yang menguburkan jasad kita.
Kita dapat memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, kita semua saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, pesan yang ditanamkan sejak kecil hingga dewasa adalah jangan pernah bosan dan lelah dalam menolong orang lain yang membutuhkan.
Islam adalah agama
yang sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong menolong dan merekatkan
tali persaudaraan. Tolong menolong di sini tidak terikat oleh apa pun. Bantulah
dengan tulus siapa pun orangnya, entah dia kaya atau miskin, berpendidikan
tinggi atau tidak mengenyam pendidikan sama sekali, bahkan muslim atau
non-muslim, selama itu dalam ranah sosial dan kebaikan, maka tidak ada salahnya
kita membantu mereka, karena bagaimana pun mereka adalah saudara dalam
kemanusiaan. Allah Swt menegaskan dalam firmanNya
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)
Sebagai contoh adalah ketika ada panggilan kemanuasian
(bencana alam atau bencana kemanusian), maka hati kita akan terpanggil untuk
dapat membantu mereka sesuai dengan kemampuan.
Palestina sebagai bagian dari bencana kemanusian terbesar saat
ini, sedang memanggil kita sebagai saudara seiman untuk membantu mereka. Seruan
jihad pun sudah dikumandangkan ulama-ulama di belahan dunia. Haruskah kita
menghindar dari seruan ini...!!
Janganlah kita lelah
dalam membantu saudara-saudara kita yg dalam kesulitan, dalam penindasan, dalam
kedzaliman dan kemiskinan dan kefakiran.
Dengan menolong orang muslim yang sedang membutuhkan
pertolongan, maka kita telah mencerminkan pesan persaudaraan yang ditamsilkan
oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim:
“Orang-orang mukmin dalam hal saling
mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah
satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak
bisa tidur) dan panas (ikut merasakan sakitnya)”
Lebih tegas terkait keutamaan menolong sesama
Muslim, Rasulullah bersabda:
“Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari
seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.
Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya
(dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim,
maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong
seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berpesan:
“Tidak penting apa agama atau sukumu. Kalau kamu
bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Orang tidak akan pernah
tanya apa agamamu,” #pam