Syawal #3. Melanggengkan Amal dalam Dimensi Sosial

Dari kecil hingga ...

Dari kecil hingga tumbuh dewasa kita membutuhkan orang tua, ketika kesulitan dan memiliki hajat, kita membutuhkan tetangga dan warga sekitar, ketika punya problem kehidupan kita juga membutuhkan seorang pendengar, hingga ketika ajal menjemput, kita pun membutuhkan orang yang menguburkan jasad kita.

Kita dapat memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, kita semua saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, pesan yang ditanamkan sejak kecil hingga dewasa adalah jangan pernah bosan dan lelah dalam menolong orang lain yang membutuhkan.

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk saling tolong menolong dan merekatkan tali persaudaraan. Tolong menolong di sini tidak terikat oleh apa pun. Bantulah dengan tulus siapa pun orangnya, entah dia kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak mengenyam pendidikan sama sekali, bahkan muslim atau non-muslim, selama itu dalam ranah sosial dan kebaikan, maka tidak ada salahnya kita membantu mereka, karena bagaimana pun mereka adalah saudara dalam kemanusiaan. Allah Swt menegaskan dalam firmanNya

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)

Sebagai contoh adalah ketika ada panggilan kemanuasian (bencana alam atau bencana kemanusian), maka hati kita akan terpanggil untuk dapat membantu mereka sesuai dengan kemampuan.

Palestina sebagai bagian dari bencana kemanusian terbesar saat ini, sedang memanggil kita sebagai saudara seiman untuk membantu mereka. Seruan jihad pun sudah dikumandangkan ulama-ulama di belahan dunia. Haruskah kita menghindar dari seruan ini...!!

Janganlah kita lelah dalam membantu saudara-saudara kita yg dalam kesulitan, dalam penindasan, dalam kedzaliman dan kemiskinan dan kefakiran.

Dengan menolong orang muslim yang sedang membutuhkan pertolongan, maka kita telah mencerminkan pesan persaudaraan yang ditamsilkan oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim:

Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (ikut merasakan sakitnya)

Lebih tegas terkait keutamaan menolong sesama Muslim, Rasulullah bersabda:

“Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berpesan:

“Tidak penting apa agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Orang tidak akan pernah tanya apa agamamu,” #pam

Balqis Peduli
22 Apr 2025   145 kali
Kontak Kami