Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Hai Orang Baik.

Banyak anak yang membutuhkan biaya pendidikan, tapi orang tua mereka tidak sanggup  mencukupinya. Rata-rata anak yang membutuhkan biaya pendidikan tersebut mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi dalam belajar. Mereka bahkan ada yang rela bekerja part time untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan juga untuk uang saku mereka sendiri. Selain itu, banyak pula dari mereka yang belajar di suatu pondok pesantren. Mereka belajar ilmu umum, ilmu agama dan menghafal Al-Qur'an. Maka, berawal dari inilah kami, LAZ Balqis Peduli meluncurkan program Orang Tua Asuh. Program ini bertujuan untuk menjembatani para donatur yang ingin membantu kebutuhan santri penghafal Al-Qur'an sebagai alternatif jalan menjalin hubungan emosional dengannya, seakan-akan seperti hubungan antara anak dengan orang tua.

Banyak sekali fadhilah (keutamaan) yang akan kita dapatkan ketika mengikuti program ini. Berikut beberapa diantaranya:

1. Diliputi dengan kebaikan
   • Para penghafal Al-Qur'an, seperti yang telah di sabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, akan bersama dengan para malaikat yang mulia. Ketika sudah dekat dan bersama malaikat, maka kebaikan-kebaikan insyaAllah akan terus mengalir bersamanya. Kebaikan-kebaikan ini juga akan diperoleh bagi orang-orang yang telah membantu para penghafal Al-Qur'an tersebut. Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
     • Orang yang membaca dan menghafal Al Quran, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca Al Quran, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari 4937)
       
2. Dimudahkan urusan atau masalah hidup
   • Ketika kita membantu orang lain yang sedang kesusahan, maka Allah akan meringankan kesusahan Kita suatu saat nanti, baik di dunia ataupun di akhirat. Begitu juga ketika kita membantu para penghafal Al-Qur'an dalam urusan kebutuhannya, maka Allah akan membantu kita saat kita sedang di hadapkan pada suatu persoalan yang pelik. Selain itu, Allah juga akan menghindarkan kita dari bala (kemudharatan). 
     • "Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW, bersabda: Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya. (HR Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arbain An Nawawi hadits ke 36).
   • di hadits lain, Rasulullah SAW menyampaikan:
     • Sedekah itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala. (HR Thabrani)
       
3. Dicintai oleh Allah
   • Kita tentunya  sangat ingin jika dicintai oleh Allah SWT, Sang Pencipta kita. Ketika Allah sudah cinta kepada makhluknya, maka kita akan dijaga oleh Allah. Dan ketika Allah sudah menjaga kita, maka tiada satu makhlukpun yang dapat menyakiti kita.
     • Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beritikaf di masjidku ini selama satu bulan. (HR. Thabrani)
       
4. Jika santri penghafal Al-Quran tersebut anak yatim, maka Allah akan jamin kita masuk surga
   • Ketika yang kita mengikuti program ini, dan kebetulan santri tersebut adalah dari anak yatim dan juga dhuafa, maka Allah akan menjamin diri kita masuk surga, insyaAllah, selama kita tidak melakukan perbuatan dosa besar.
     • Orang-orang yang memelihara anak yatim di antara umat muslimin, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah memasukkannya ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni. (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)