Ibadah Qurban adalah pergelaran atau pertunjukan kesempurnaan adab umat Islam ketika menjalankan syari'at ibadah penyembelihan hewan. Allah Swt dan Rasul-Nya mewajibkan kita untuk berbuat ihsan (berbuat baik) saat menyembelih. Maka tidak disebut termasuk dalam kelompok umat Rasulullah ﷺ jika seseorang tidak mau mengikuti sunnah (tuntunan) Beliau ﷺ untuk berbuat baik terhadap udhiyah (hewan qurban).
Dari Syaddad bin Aus ra., Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ. فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
“Sesungguhnya Allah telah memerintahkan berbuat baik (ihsan) terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlahn dengan cara yang baik. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta menyenangkan (meringankan beban) hewan yang akan disembelih.”(HR. Muslim no. 1955)
Berbuat baik (adab) umat Islam saat menyembelih hewan Qurban ditunjukkan dengan beberapa aktivitas, seperti:
1.- Menyediakan ruang transit ternak yang nyaman, tidak bising (tidak ramai), teduh, terpisah antar jenis ternak (sapi vs. kambing/domba), tersedia pakan dan air minum yang mencukupi, terbebas dari rasa takut, dan tali ikatan tidak terlalu pendek.
2.- Ternak yang sakit tidak disembelih, apalagi jika diketahui sakitnya bersifat zoonosis (menular ke manusia), seperti: antraks.
3.- Tidak mengasah pisau di dekat hewan yang akan disembelih. Desingan suara yang ditimbulkan saat bilah pisau bergesekan dengan batu asahan dapat membuat sapi merasa gelisah dan takut.
4.- Tidak memperlihatkan proses penyembelihan dan pengulitan hewan di hadapan hewan lain yang masih hidup.
5.- Hewan yang akan disembelih dibaringkan secara santun, tidak dengan paksaan atau bantingan yang membuat sapi berontak dan daging memar.
6.- Penyembelihan dilakukan menggunakan pisau yang super tajam, dengan satu rangkaian proses sembelihan yang simultan tanpa jeda (Fatwa MUI no. 12 Tahun 2009).
7.- Tidak membiarkan ada suara ramai atau bising di sekitar area penyembelihan.
8.- Tidak membiarkan ada genangan darah di sekitar hewan yang akan disembelih. Bau amis darah dapat membuat hewan merasa sangat tidak nyaman.
9.- Hewan yang disembelih tidak boleh dipotong ekornya, dipotong kakinya, apalagi dikuliti, melainkan setelah dipastikan hewan tersebut benar-benar telah mati sempurna.
_________
Ibu/Bapak yang dirahmati Allah,
Ibadah Qurban itu bukan pesta pembantaian hewan, melainkan proses ibadah persembahan terbaik seorang hamba untuk taqorrub (mendekatkan diri) kepada Sang Khalik, Sang Pencipta seluruh makhluk, sang Penguasa Universe (alam semesta). Karena ini adalah ibadah, maka rangkaian prosesi penyembelihan pun harus dilakukan dengan adab-adab yang baik (Islami).
Dari Ibnu ’Abbas ra., beliau berkata:
أَتُرِيْدُ أَنْ تَمِيْتَهَا مَوْتَات هَلاَ حَدَدْتَ شَفْرَتَكَ قَبْلَ أَنْ تَضْجَعَهَا
”Rasulullah ﷺ mengamati seseorang yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya, sedangkan kambing itu memandang kepadanya. Lantas Nabi berkata, “Apakah sebelum ini kamu hendak mematikannya dengan beberapa kali kematian? Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya.”
(HR. Al Hakim no. 4/257, Al Baihaqi no. 9/280, ‘Abdur Rozaq no. 8608).
Syaikh Al Hakim dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Oleh sebab itu, cara membaringkan hewan pun hendaknya dilakukan secara santun. Butuh pemahaman dan ketrampilan saat membaringkan atau merobohkan hewan.
Ada beberapa metode yang telah diperkenalkan, seperti: metode Burley, metode Rope Squeeze, dll. Dari beberapa metode yang dipromosikan, nampaknya Metode BURLEY yang dirasa paling mudah dan nyaman bagi hewan _udhiyah_ yang akan dibaringkan untuk disembelih.
Berikut link untuk contoh praktek pembaringan sapi dengan tali:
1. Metode Burley:
-. https://youtu.be/HrYiMViSzzo
-. https://youtu.be/n9dsd0qFUCc
2. Metode Rope Squeze:
-. https://www.youtube.com/watch?v=OcnboRFia1o
_________
Ibu/Bapak yang dimuliakan Allah,
Ada kalanya kita menjumpai sapi yang agak sulit dibaringkan. Penampilan sapi yang stres, ngamuk, sulit dikendalikan, berontak, dan sangat sulit dibaringkan, itu pasti ada sebabnya.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan sapi qurban berontak atau mengamuk saat akan disembelih:
1.- Suasana area penyembelihan terlalu gaduh dan ramai. Sapi stres!
2.- Sapi mencium aroma amis genangan darah temannya. Sapi semakin panik dan gelisah!
3.- Sapi melihat temannya disembelih, dikuliti, dan apalagi dipotong-potong tubuhnya. Sapi tidak tahan lagi dan berontak ingin melepaskan diri.
Maka seharusnya, sapi tidak diperkenankan melihat temannya disembelih, dikuliti, dibelah tubuhnya, apalagi dipotong-potong (dimutilasi) tubuhnya.
Oleh sebab itu, jika memang tempat penyembelihan sangat terbatas, maka sebelum sapi berikutnya dibawa masuk untuk disembelih, sapi yang sedang dikuliti ditutup terlebih dulu tubuhnya. Bisa menggunakan kain terpal, tirai bambu, atau bahan lain sejenisnya. Tujuannya tentu agar hewan yang sedang disembelih atau sedang dikuliti tidak terlihat oleh temannya yang masih hidup.
Semoga prosesi ibadah penyembelihan hewan Qurban kita di tahun inu lancar, dan amal kita diterima oleh Allah Swt.
Wallaahu a'lam bish-showwab.
_________
Nanung Danar Dono, Ph.D.
Wakil Ketua Halal Center UGM Yogyakarta